Sungailiat, bangka.go.id - Kabupaten Bangka merupakan salah satu wilayan rawan penyakit kaki gajah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Hal tersebut menyebabkan Kabupaten Bangka terus berupaya untuk memutuskan rantai penularan kaki gajah. Melalui pencegahan dan meminum obat, Bangka menargetkan pada tahun 2020 mendatang akan bebas dari kaki gajah.
"Pada tahun 2015 lalu kita telah menyukseskan pemberian obat kaki gajah kepada penduduk Kabupaten Bangka sebanyak 75 persen dan melebihi capaian nasional yang hanya 65 persen. Hal ini menuntut kita untuk lebih serius untuk menghentaskan kaki gajah di tahun 2020," ujar Wakil Bupati Bangka, Syahbudin saat membuka kegiatan Bulan Bebas Kaki Gajah di OR Bangka Setara, Sabtu (28/9/2019).
Jumlah penderita kaki gajah di Provinsi Bangka Belitung mencapai 104 orang yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten. Kabupaten Bangka sendiri pada tahun 2019 mencapai 13 orang pengidap kaki gajah. 12 diantaranya dari Kecamatan Puding Besar dan satu dari Kecamatan Merawang.
Hal tersebutlah yang membuat pemerintah Kabupaten Bangka bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka untuk serius menghentaskan penyakit kaki gajah. Sehingga pada bulan Oktober 2019 ini akan dilakukan konsumsi obat kaki gajah dengan langsung minum di hadapan petugas.
"Meskipun pemberian obat ditahun 2015 kemarin mencapai 75 persen tetapi diindikasikan banyak obat yang diberikan tidak dikonsumsi oleh masyarakat. Sehingga untuk tahun ini diwajibkan untuk meminum di depan petugas," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Then Suyanti.
Enggannya masyarakat mengkonsumsi obat kaki gajah ini disebabkan beredarnya isu efek samping dari konsumsi obat kaki gajah. Menurut masyaralat efek samping seperti mual, demam hingga mengantuk setelah mengkonsumsi obat kaki gajah mengakibatkan mereka enggan meminumnya.
"Hal ini telah berulang kali kami jelaskan bahwa segala jenis obat memang memiliki efek samping. Sedangkan efek samping dari konsumsi obat kaki gajah ini menandakan bahwa ada virus atau cacing yang terdapat di dalam tubuhnya sehingga terjadi respon demam atau efek samping lainnya," tegas Then.
Ditambahkan juga oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, Mulyono Susanto efeksamping dari obat kaki gajah sangatlah kecil terjadi. Bahkan apabila ditahun sebelumnya sudah pernah konsumsi obat kaki gajah, maka kali ini tidak akan mengalami efek sampingnya.
Meskipun belum ada kasus kematian diakibatkan penyakit kaki gajah, tetapi dampak dari penyakit ini sangat besar. Karena dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup, sedangkan belum ditemukan obat penyembuhnya. Karena sejauh ini penanganan hanya dilakukan sebatas pencegahan semata.