Belinyu - Wakil Bupati (Wabup) Bangka, Syahbudin, Senin (28/3/2022), ikut menghadiri Kampanye Stunting disatu diantara Desa Lokus Stunting, yakni Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu. Kegiatan juga dihadiri Kepala Desa Gunung Muda, Herwandi yang memberikan sambutannya kepada hadirin dan sasaran kegiatan, tersebut. Herwandi mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan termasuk Wakil Bupati Bangka. Dirinya percaya kedepannya angka Stunting dapat ditekan. "Di tahun 2020 sendiri, angka Stunting dari 530 orang, hanya 43 orang yang terdata Stunting. Sementara pada tahun 2022 ini, kita berhasil menekannya menjadi 17 orang," jelasnya. Kades Gunung Muda inipun berharap nantinya, tidak terdapat lagi anak-anak Batita maupun Balita yang terdata Stunting. Hal ini dilakukan dengan cara pencegahan, pemantauan pertumbuhan sejak lahir. Ia juga menyebutkan, Pemdes telah menganggarkan sejumlah program yang pada tahun 2022, akan direncanakan program kelas ibu hamil, kelas ibu menyusui dan lain sebagainya. "Apapun itu demi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, kami terus mendukung. Nanti juga ada kampung KB, insyaAllah akan kita dirikan," kata Prakok, sapaan Herwandi. Wabup Bangka, Syahbudin dalam paparannya menuturkan, dalam kegiatan kampanye penurunan Stunting di Desa Lokus Stunting, Gunung Muda Kecamatan Belinyu, bahwa Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di indonesia. Menurutnya, dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah ditetapkan target penurunan Stunting Nasional pada tahun 2024 sebesar 14 persen. "Berdasarkan hasil survei status gizi indonesia (SSGI) prevalensi Stunting Balita Nasional mengalami penurunan dari 27,7 persen pada tahun 2019 menjadi 24,4 persen pada tahun 2021," sebut Wabup. Dilanjutkannya, angka tersebut sendiri masih lebih tinggi dari standar WHO sebesar 20 persen oleh karena itu perlu langkah inovatif untuk menekan angka stunting. Kabupaten bangka sendiri, berdasarkan hasil survey studi status gizi Balita Indonesia tahun 2019 prevalensi Stunting pada Balita sebesar 21 persen dan menurun menjadi 17.5 persen pada tahun 2021. Angka ini sendiri lebih rendah dari standar who (<20 persen). Sedangkan dari hasil surveilans gizi melalui elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) prevalensi stunting Balita di Kabupaten bangka tahun 2020 turun 1.96 persen menjadi 1.68 persen pada tahun 2021. "Walaupun sudah turun namun tetap diwaspadai dengan tidak hentinya memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan terjadinya stunting di masa seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK)," tutupnya.
Hadiri Kampanye Stunting di Gunung Muda, Ini Pesan Wabup Bangka
Dikirim: 29 Mar 2022, 09:03
Sumber:
Dinkominfotik
Penulis:
Rama
Fotografer:
Diaz gautama
Editor:
Rahmat Martadinata
Berita Berdasarkan Kategori
- Tersedia Setiap Saat (520)
- Berita (520)
- Berita Daerah (471)
- #inovasi pelayanan publik penanganan covid 19 (16)
- Inovasi Pelayanan Publik Covid-19 (16)
- inovasi pelayanan publik penanganan covid 19 (13)
- Berita Dearah (2)
- Berita Berita (1)
- Berita (1)