Mengangkat Citra Positif Daerah dengan Kesenian Hadrah

Pemali, bangka.go.id - Kesenian musik hadrah khususnya di Kabupaten Bangka yang mulai berkembang memiliki nilai jual ekonomis yang diyakini mampu mengangkat citra positif bagi Daerah melalui unsur seni budayanya.

"Kesenian hadrah ini dapat menjadi nilai jual bagi kita sebagai identitas yang khas di Daerah," katanya.

Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Karya Makmur, Yusni Tamrin, Jum'at malam (20/09/19) di lapangan bola Desa Karya Makmur, Kecamatan Pemali.

Diungkapkannya, kegiatan tersebut dalam rangka Memperingati 1 Muharam 1441 Hijriah/2019 Masehi.

Selain itu dikatakannya, hal tersebut didasari dari salah satu program Desa Karya Makmur untuk mengangkat serta menumbuhkembangkan kesenian hadrah dan akustik religi agar lebih familiar di masyarakat.

"Ini merupakan salah satu program Desa untuk mengangkat kembali kesenian ini," katanya.

Diharapkannya minat untuk mengenal serta melestarikan kesenian hadrah dapat berkembang di masyarakat sehingga menjadi salah satu nilai jual bagi Kabupaten Bangka.

"Ini harus menjadi ciri khas kita dan diharapkan generasi muda kita dapat tertarik dengan kesenian ini," harapnya.

Mewakili Bupati Bangka, Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Politik dan Pemerintahan, Drs. Dawami mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu acara yang bernuansa religi kemudian dikemas modern.

Pemkab Bangka terus mendorong kesenian khususnnya yang menyuarakan syiar Islam di Kabupaten Bangka agar lebih berkembang.

"Kami atas nama Pemkab Bangka mendukung kegiatan khususnya kesenian yang mensyiarkan agama Islam ini," imbuhnya.

Diharapkannya dapat menjadi wadah generasi muda menumbuhkembangkan musik religi tanpa mengabaikan kearifan lokal Daerah.

"Bagi generasi muda kita ini dapat menjadi wadah positif bagi mereka menyalurkan bakatnya," tutur Dawami.

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asraf Suryadin, mengapresiasi penyelenggaraan festival tersebut.

Menurutnya, festival hadrah dan akustik religi tersebut baru kali pertama terselenggara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kami memberikan apresisasi atas terlenggaranya acara yang baru pertama kali terselenggara di Babel ini," katanya.

Diharapkannya dapat menjadi percontohan bagi Kabupaten/Kota lain di Babel.

"Semoga dapat dicontoh Kabupaten lainnya," tutup Asraf.

Festival yang berlangsung selama tiga hari (20-22) September 2019 tersebut diikuti total 34 group yang terkoordinir dari 25 group hadrah dan 9 group akustik religi.

Sumber: 
Dinkominfotik
Penulis: 
Dede Sukmana
Fotografer: 
Dede Sukmana
Editor: 
Derika|M.Khadafi