Program Kota Ku, Solusi Pemukiman Kumuh

Sungailiat - Sebagai upaya mengatasi permukiman kumuh di perkotaan, Pemerintah Kabupaten Bangka melaksanakan kegiatan Lokakarya Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), yang di buka secara langsung oleh Wakil Bupati Bangka Syahbudin, S.I.P. di Hotel Sun Jaya, Selasa (16/7/2019).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan Program KOTAKU sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan akses terhadap infrasruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan, serta mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh di Kabupaten Bangka.
Sebanyak 35 orang peserta undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten Bangka serta pemangku kepentingan terkait antara lain yaitu Badan Usaha Milik Negar (BUMN), Swasta, Media massa, dan Kelompok peduli lainnya.
Narasumber yang menjadi Pemateri pada kegiatan tersebut yaitu, 1. Nurul azmi (Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Bangka Belitung). 2. Mukmin hafiz (Bapeda Kabupaten Bangka). 3. Jumani (Kepala Dinas Perumaahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bangka).
Wakil Bupati, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tercatat 49,27 hektar permukiman kumuh di Kabupaten Bangka yang tersebar di Kelurahan Sungailiat dan Kelurahan Mantung. Untuk mewujudkan pemukiman bebas kumuh tahun 2019, maka dalam rancangan pembangunan jangka menengah kabupaten Bangka 2019-2023, salah satu isu strategis mengemuka adalah ketersediaan prasarana dan sarana yang belum memadai yang di pengaruhi oleh konektifitas inter dan intra wilayah belum optimal. “Pelayanan kesediaan air minum sanitasi dan peyehatan lingkungan masih rendah, penyediaan perumahaan rakyat masih terbatas dan rendahnya rasio elektrifikasi. Oleh karena itu tujuan pertama yang hendak di capai adalah mewujudkan pemerataan pembangunan infrastuktur antar wilayah dengan meningkatkan infrastuktur sosial yang berkualitas. Untuk mencapai target tesebut dibutuhkan komitmen dari semua pihak,” jelas Wakil Bupati.
Beliau juga menambahkan, penyebab dari permukiman kumuh ini adalah taraf ekonomi masyarakat yang masih rendah terutama didaerah “pesisir”, oleh karena itu kondisi ini harus kita balikkan.
“Daerah pesisir itu adalah daerah kaya sebenarnya, karna disana ada wisatanya, disana ada sumber ikannya, harusnya dua sumber ini bisa menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat” ungkapnya.
Wakil Bupati berharap semua pihak yang berkompeten dalam bidang penanganan pemukiman dapat memberikan kontribusinya dalam mengentaskan pemukiman kumuh melalui program ini.
“pihak pihak yang memiliki pengalaman kapasitas dan komitmen dapat memberi masukan dan merumuskan strategi pelaksanaan dan penanganan pemukiman kumuh di Kabupaten Bangka agar permasalahan kekumuhan, kemiskinan dan pemukiman padat bisa diselesaikan dan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pemukiman secara komperehensif dan dapat menjadi gerakan di masyaraat dengan sumber daya yang dimiliki,“ harap Syahbudin.

Penulis: 
Erfan
Fotografer: 
Erfan
Editor: 
Derika/M.Khadafi